Rabu, 13 Juni 2012

suku cadang mesin

Divisi dasar
Sub-divisi
Contoh komponen
  1. Suku Cadang Mesin
  1. Mekanis
Roda gigi, sabuk, poros, penyekat, (seal).
  1. Listrik
Starter, relai, motor gulungan.
  1. Pelayanan
Sambungan pipa hidrolik dan pneumatic, keran, kabel listrik dan sambungan-sambungan
  1. Bahan Yang Bisa Habis
  1. Perangkat Umum
Mur, baut, kertas amplas, pita insulasi.
  1. Sediaan Besi Dan Pipa
Pelat logam, lempeng dan bulat, sudut T dan sebagainya pipa dan poros lubang, kuningan, perunggu.
  1. Bahan lembaran
Pelat logam, kuningan, asbes, sambungan, tufnol, plastik, dsb.
  1. Bahan Bangunan
Perabot jendela dan pintu, bahan atap dan bahan bangunan (kayu, bata, pasir, semen cat dan sebagainya harus tersimpan terpisah karena sifat dan jumlahnya yang besar.
  1. Perkakas
  1. Perkakas tangan
Minyak pelumas, gemuk, gudang pelumas yang terpisah untuk memenuhi peraturan bahaya kebakaran.
  1. Mesin perkakas
Gurdi tangan, bor, perkakas bubut dan frais, roda, gerinda, dan lain-lain.
  1. Instrumen uji alat ukur
Mekanik, dan elektrik
  1. Gudang takal pengangkat
Tali jerat, rantai, blok dan takal, dongkrak, tangga, kuda-kuda, dan sebagainya.

Mesin Gerinda


Mesin Gerinda Tangan Mesin Yang Serba Guna


Mesin Gerinda Tangan Bosch
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 – 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda.
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan menyediakan handle tangan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.
Mata Circular Eye Brand Mata Potong Keramik Bosch Mata Gerinda Beton Benz Untuk memotong kayu kita dapat menggunakan mata gergaji circular ukuran 4″ seperti yang disediakan oleh merk eye brand dan GMT. Untuk memotong bahan bangunan seperti bata, genteng, beton, keramik, atau batu alam kita dapat menggunakan mata potong seperti yang disediakan oleh merk Bosch atau Makita. Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunan juga dapat menggunakan mata gerinda beton seperti yang disediakan oleh merk Benz. Untuk menggerinda kaca kita juga dapat menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk kaca. Tetapi selain menggunakan batu atau mata yang tepat kita juga harus dapat menggunakan mesin gerinda tangan yang tepat pula.
Dari beberapa pilihan merk dan tipe mesin gerinda tangan, mesin gerinda tangan ukuran 4″ adalah mesin gerinda yang banyak disediakan di pasaran. Mesin gerinda tangan ukuran ini banyak digunakan untuk hobby dan usaha kecil dan menengah, sedangkan ukuran yang lebih besar biasanya lebih banyak digunakan untuk industri-industri besar.
Pada mesin gerinda ukuran 4″ beberapa merk terkenal (seperti : Makita, Bosch, Dewalt) memberikan minimal 2 pilihan yaitu yang standard dan yang bertenaga lebih besar. Tipe standard biasanya memiliki daya listrik berikisar antara 500 – 700 watt (Makita 9500N / 9553B, Bosch GWS 6-100, Dewalt DW810) sedangkan yang bertenaga lebih besar memiliki daya lebih besar dari 800 watt (Makita 9556NB, Bosch GWS8-100C / CE, Dewalt D28111). Pada dasarnya semua keperluan cukup menggunakan tipe standard, penggunaan mesin dengan tenaga yang lebih besar diperlukan untuk benda kerja yang lebih keras, seperti stainless steel, logam yang lebih keras, keramik, batu alam atau beton. Mesin tipe standar yang digunakan untuk material-material tersebut umumnya lebih cepat panas dan berumur lebih pendek, karena pada material yang lebih keras, mesin bekerja lebih keras sehingga membutuhkan torsi yang lebih besar dan ketahanan panas yang lebih tinggi.
Khusus untuk benda kerja berupa kaca, karena sifat materialnya, kita membutuhkan mesin gerinda dengan kecepatan lebih rendah. Dan yang menyediakan mesin untuk keperluan ini adalah merk Bosch dengan tipe GWS 8-100CE, mesin ini memiliki fitur berupa pengaturan kecepatan, yang tidak dimiliki merk lainnya. Dengan demikian kita dapat mengatur mesin pada kecepatan rendah sehingga mengurangi resiko rusak pada benda kerja. Selain itu karena fitur ini, mesin gerinda Bosch GWS 8-100CE ini juga dapat digunakan untuk memoles mobil. Cukup dengan menggunakan piringan karet dan wol poles yang sesuai.
Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serba guna, dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong benda logam, kayu, bahan bangunan, kaca dan juga memoles mobil. Dengan menggunakan mesin dan mata yang tepat maka kita dapat menggunakan mesin gerinda dengan optimal. Tetapi tak lupa kita juga perlu memperhatikan keselamatan kerja. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan keperluan anda. Selamat berbelanja

Jenis Mesin Milling

JENIS-JENIS MESIN MILLING

Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :
1. Mesin milling vertikal
maximart_milling_rep
2. Mesin milling horisontal
images_listing_bhagson milling new1
3. Mesin milling universal
Maho MH700-1
Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy
1049-234766-03032004174038351 Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
2. Mesin milling hobbing
Dscf3062

Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
3. Mesin milling gravier
412-3 Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer
so2442 Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.
5. Mesin milling CNC
Proformance Maho CNC Milling Machine

Mesin Bor


Mesin Bor adalah mesin yang digunakan untuk membuat lubang, alur, dan bisa untuk peluasan dan penghalusan suatu lubang dengan sangat efisien. Perlengkapan Mesin Bor diantaranya adalah :
  1. Kunci Bor
  2. Pengukur Diameter
  3. Pelumasan
  4. Mata Bor
Terdapat Mesin Bor yang sering digunakan diantaranya adalah :
  1. Mesin Bor Meja
  2. Mesin Bor Tiang
  3. Mesin Bor Tegak
  4. Mesin Bor Radial, dll
Kontruksi Mesin Bor
Jenis Mata Bor dalam proses pengeboran adalah sebagai berikut :
  1. Bor Center
  2. Bor Spiral
  3. Bor Ujung Rata
  4. Bor Alur
  5. Bor Peluas Standar
  6. Bor Peluas Ujung
Pada Pengaturan kecepatan harus disesuaikan dengan bentuk, ukuran dan sifat benda kerja yang akan di bor. Hal ini harus diperhitungkan secara tepat agar dalam penggunaan Mesin Bor dapat menghasilkan hasil kerja yangoptimal dan efisien.
Spesifikasi Mesin Bor
Pengaturan kecepatan Mesin Bor dapat dituliskan sebagai berikut :
RPM = Cutting Speed * 4/ Driil Diameter
Keterangan : Rpm adalah putaran Mata Bor per menit, Cutting Speed adalahkecepatan poting (mm/menit), Driil Diameter adalah diameter lubang.
Sebelum Mesin Bor digunakan pada benda kerja, pekerja harus memperhatikan kelengkapan mesin bor, pelumasan, jenis barang yang akan di bor, ukuran diameter bor, arah putaran dan kecepatan Mesin Bor dan pencegahan kecelakaan.

Mesin Frais

Mesin Frais adalah mesin yang digunakan untuk memfrais benda kerja sesuai kebutuhan pekerja. Dalam pemakaian mesin frais ini terdapat tiga type yaitu type H untuk baja keras, sedang untuk baja normal, dan type W untk baja lunak.
Jenis jenis Mesin Frais
Terdapat beberapa mesin Frais yang sering digunakan antara lain :

  1. Mesin Frais Horizontal
  2. Mesin Frais Vertikal
  3. Mesin Frais Universal
Kontruksi Mesin Frais
Mesin Frais sering digunakan dalam dunia otomotif atau perbengkelan karena sangat berguna terutama dama memfrais suatu benda kerja dengan sangat efisien dan mudah. Dalam mesin Frais terdapat benda yang sangat digunakan dalam memfrais benda kerja yaitu Pisau frais, jika tidak ada pisau frais mesin frais tidak akan berguna.

cara kerja mesin bubut

Mesin bubut atau Lathe Mesin mempunyai fungsi untuk membentuk matrial beda yang berbentuk bulat. Matrial yang bisa dikerjakan dengan mesin bubut bisa berupa kayu, mild steel ( SS400), Carbon steel, Alumunium, stainless steel, brass, bronze, teflon, PVC, PP atau matrial non logam lainnya. Proses pembubutan bisasanya untuk membuat matrial berupa Shaft, Cylinder rod, tuba, pipa, Baut, Mur, Pin atau yang lainnya yang berbentuk bulat.
Mesin bubut banyak digunakan oleh orang yang punya usaha bengkel permesinan ( machinning), bengkel alat berat, bengkel las, bengkel automotif  dan usaha kerajinan. Mesin bubut pada dasarnya dibagi dalam beberapa jenis. Cara kerja mesin bubut sangat sederhana sekali dimana benda kerja yang akan dibentuk di cekam oleh mesin dan diputar kemudian pisau bubut yang bisanya dibuat dari bahan yang keras sekali digunakan untuk mengurangi diameter dari benda kerja yang berputar tersebut.

Dalam memilih mesin bubut yang perlu diperhatikan adalah jenis matrial yang akan dibubut, diameter putaran dari benda kerja ( swing over bed ) serta panjang maksimal dari benda kerja ( the length to be held between centers ).
 Mesin bubut modern menawarkan berbagai kecepatan berputar dan teknik kerja untuk secara manual dan otomatis memindahkan alat potong ke benda kerja. Operator dan teknisi maintenance  harus mengenal degan baik mesin bubut dan cara operasinya untuk memudahkan pembuatan bagian-bagian hasil kerja mesin bubut baik berupa parts maupun hasil fabrikasi.
Untuk memudahkan identifikasi mesin bubut dibagi kedalam beberapa type yaitu
  • Wood Lathes : Jenis mesin bubut sederhana adalah mesin bubut kayu. Seperti namanya, ia dirancang untuk mengubah kayu. Mesin bubut kayu adalah mesin kecil yang terdiri dari bed, headstock, tailstock dan tool rest.
  • Engine Lathes
  • Toolroom Lathe
  • Turret Lathe
  • CNC Lathes  Computer numerically controlled lathes
  • Special Purpose Lathes
Mesin Bubut berdasarkan fungsi komponen yang terintegrasi dalam mesin dapat dibagi dalam bagian-bagian sebagai berikut :
  • Stand (or legs) atau yang disebut sebagai dudukan mesin bubut sehingga posisi mesin bubut sesuai dengan tinggi dari operator mesin bubut dan untuk mesin bubut besar bisanya dibuat dari besi cor dan stand ini harus cukup kuat dan kokoh sehingga dapat meredam getaran mesin saat berputar.
  • Bed
  • Ways ( Guide Rail )
  • Headstock 
  • Gear Box
  • Spindle
  • Chuck
  • Tailstock
  • Tailstock Quill:
  • Carriage
  • Cross-slide
  • Tool Post
  • Tool Rest
  • Apron
  • Feed Rod
  • Lead Screw
  • Split Nut
  • Quick Change Gearbox
  • Steady Rest
  • Follow Rest
  • Chip Pan
  • Coolent Pump

cara merawat mesin bubut

Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik, agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan. Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus. Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin, sedangkan perawatan khusu harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau mesin.
Cara Merawat Mesin Bubut
A. Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
    1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
    2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
    3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
    4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
    5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.
    6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin
B. Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.

I. Motor utama (motor pembangkit)
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembangkit yaitu:
1. Motor tidak mampu bekerja
Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:
o Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
o Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
o Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
o Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
o Coil pada saklar terbakar
o Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
o Rem motor tidak berfungsi secara baik
2. Motor cepat panas
    Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu
   a. Perbedaan tegangan
       Periksa tegangan listrik yang masuk
   b. Beban motor yang berlebihan
Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang   berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan
II. Kepala tetap
Pada mesin bubut Kepala tetsp adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:
1. Putaran poros utaa tersendat-sendat
2. Putaran poros utama terlalu berat
3. Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi
4. Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas
5. Tidak senter
III. Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
1. Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut.
2. Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru
3. Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir.
4. Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.
5. Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan.
6. Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak.
7. Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.
8. Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak pelumas yang sudsh kotor.lakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.
IV. Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.